Pages

Rabu, 17 Desember 2014

ARTIKEL SAINS



Latihan Fisik Bantu Anak Kelebihan Berat Berpikir Lebih Baik

Latihan fisik teratur meningkatkan kemampuan anak yang kelebihan berat badan untuk berpikir, merencanakan, dan bahkan pandai matematika, menurut laporan para peneliti Sains Kesehatan Universitas Georgia.

Mereka berharap penemuan pada 171 anak yang kelebihan berat badan berumur 7 hingga 11 tahun yang hanya duduk-duduk saja ketika studi itu dimulai, memberikan para guru bukti yang diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas fisik yang penuh semangat merupakan bagian dari setiap hari sekolah, tutur Dr. Catherine Davis, psikolog klinis kesehatan di GHSU's Georgia Prevention Institute dan rekan peneliti studi tersebut di Health Psychology.
"Saya harap penemuan ini akan membantu mengembalikan kembali pentingnya aktifitas fisik di sekolah-sekolah dalam membantu anak-anak untuk tetap dalam kondisi baik secara fisik dan pintar secara mental," kata Davis. "Anak-anak perlu menjadi aktif untuk mencapai potensi mereka." Demikian seperti yang dikutip dari ScienceDaily (11/02/11).
Untuk mengukur kognisi, para peneliti menggunakan Sistem Penilaian Kognitif dan Woodcock-Johnson Tests of Achievement III yang mengukur kemampuan seperti melakukan perencanaan dan keahlian-keahlian akademis seperti matematika dan membaca. Sebagian anak-anak tersebut menerima pencitraan resonansi magnetik fungsional yang menampilkan daerah-daerah yang meningkat atau turun dari aktifitas otak.
Pencitraan resonansi magnetik (PRM) menunjukkan bahwa mereka yang melakukan latihan mengalami peningkatan aktifitas otak di korteks prefrontal yang merupakan wilayah yang terhubung dengan pemikiran rumit, membuat keputusan dan perilaku sosial yang benar, dan penurunan aktifitas di wilayah otak yang berada di belakangnya. Perubahan ke depan nampaknya konsisten dengan lebih cepatnya perkembangan keahlian kognitif, tutur Davis.
Lebih banyak mereka melakukan latihan, lebih baik hasilnya. Hasil tes intelegensi meningkat 3,8 poin bagi mereka yang melakukan latihan 40 menit tiap hari usai sekolah selama tiga bulan dan manfaat lebih kurang bagi mereka yang melakukan latihan 20 menit setiap hari.
Aktifitas di bagian otak mereka untuk fungsi eksekutif juga meningkat pada anak-anak yang melakukan latihan. "Anda hanya belum mengetahui dampak apa yang akan muncul ketika anda meningkatkan kemampuan anak-anak untuk mengendalikan perhatian mereka, untuk berperilaku baik di sekolah, untuk melakukan pilihan yang lebih baik," catat Davis. "Mungkin mereka cenderung akan tinggal di sekolah dan tidak akan mendapat kesulitan."
Peningkatan yang sama terlihat dalam keahlian matematika; yang menarik, tak ada peningkatan ditemukan dalam keahlian membaca. Para peneliti memperhatikan bahwa pencapaian peningkatan matematika luar biasa karena tak ada pelajaran matematika yang diberikan dan menyimpulkan bahwa interfensi lebih lama bisa saja menghasilkan hasil yang lebih baik.
Anak-anak dalam program latihan bermain giat dengan permainan lari, hula hoops dan lompat tali, meningkatkan detak jantung ke 79 persen dari maksimum, yang dianggap penuh dengan energi. Peningkatan kognitif cenderung muncul dari rangsangan otak yang datang dari pergerakan ketimbang berasal dari peningkatan kardiovaskuler, seperti peningkatan suplai darah dan oksigen, kata Davis. "Anda tidak dapat menggerakan tubuh anda tanpa otak."
Para peneliti berhipotesa bahwa aktifitas fisik yang sedemikian bersemangat mendukung pengembangan sistem otak yang mendasari kognisi dan perilaku. Studi hewan menunjukkan bahwa aktifitas aerobik meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan agar otak mendapatkan lebih banyak pembuluh darah, lebih banyak neuron dan lebih banyak koneksi antar neuron. Studi pada orang dewasa yang lebih tua menunjukkan bahwa latihan fisik menguntungkan otak dan penelitian yang dilakukan oleh Davis memperluas sains tersebut pada anak-anak dan kemampuan belajar mereka di sekolah.

Penemuan Cara Mengatasi Kegelisahan

Para ilmuwan dari the Agency of Science, Technology and Research/Duke-NUS Neuroscience Research Partnership, A*STAR's Institute of Molecular and Cell Biology, dan the National University of Singapore membuat sebuah terobosan mengenai bagaimana kegelisahan diatur dalam otak vertebrata.
Karya mereka memberikan pencerahan tentang bagaimana otak secara normal menghentikan kegelisahan dan juga memastikan relevansi ikan zebra sebagai model bagi gangguan psikiatris manusia. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Suresh Jesuthasan menunjukkan bahwa mengganggu atau mengacaukan rangkaian neuron (sel saraf) tertentu dalam habenula, mencegah respon normal terhadap situasi stres. Dalam eksperimen-eksperimen mereka, tim ilmuwan tersebut melatih anakan ikan zebra untuk berenang menjauh dari sebuah cahaya untuk menghindar dari sengatan listrik ringan. Ikan-ikan normal dengan mudah mempelajari hal tersebut, akan tetapi ikan-ikan yang rangkaian tertentu di bagian habenulanya dirusak, menunjukkan tanda-tanda "ketidakberdayaan". Walaupun pada mulanya mereka mencoba menghindari sengatan tersebut, mereka cepat menyerah.
Lebih lagi, ikan-ikan ini menunjukkan indikasi bahwa mereka lebih gelisah daripada ikan-ikan normal, misalnya gampang ditakutkan dengan rangsangan yang tak berbahaya. Oleh karena kemiripan otak ikan zebra dengan otak mamalia, studi tersebut menunjukkan bahwa malfungsi habenula bisa merupakan penyebab gangguan kegelisahan tertentu pada manusia. Hal ini berarti bahwa stimulasi langsung habenula bisa saja digunakan sebagai cara untuk mengobati beberapa tipe gangguan kegelisahan pada manusia. Model ikan zebra yang dikembangkan oleh para ilmuwan tersebut dalam penelitian mereka bisa juga digunakan dalam usaha penemuan obat-obatan psikiatris di masa yang akan datang.
Seperti yang dikutip Eureka! Science News, Dr. Jesuthasan mengatakan, "Penelitian kami berhubungan dengan aspek-aspek dasar pengalaman manusia yaitu stres dan kegelisahan. Kami pikir bahwa habenula otak terasosiasi dengan penilaian apakah suatu stres telah diatasi. Studi kami menyediakan satu penjelasan mengenai mengapa kebutuhan untuk mengontrol lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam tingkah laku manusia, karena perasaan kontrol memungkinkan organisme untuk mengatasi stres."
Dr. Jesuthasan dan timnya berencana untuk melanjutkan studi habenula pada manusia dan juga mengeksplor bagaimana mereka dapat menggunakan pengetahuan mereka tentang fungsi habenula untuk mengobati gangguan kegelisahan.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Tidur Memperkuat Ingatan Anda


Sebagai manusia, kita menghabiskan sepertiga kehidupan kita untuk tidur. Jadi sudah pasti hal tersebut ada maksudnya. Para ilmuwan menemukan bahwa tidur membantu menggabungkan ingatan, merapikannya dalam otak agar supaya bisa diambil kemudian.

Sekarang penelitian baru menunjukkan bahwa tidur juga nampaknya mengorganisir ulang ingatan, mengambil rincian emosional dan mengatur kembali ingatan atau memori untuk membantu anda menghasilkan ide-ide baru dan kreatif, menurut penulis artikel di Current Directions in Psychological Science yang merupakan jurnal Association for Psychological Science.
"Tidur membuat ingatan lebih kuat," kata Jessica D. Payne dari Universitas Notre Dame yang ikut menulis laporan tersebut bersama Elizabeth A. Kensinger dari Boston College. "Tidur juga nampaknya melakukan sesuatu yang saya pikir sangat menarik dan hal tersebut ialah mengorganisir kembali serta merestrukturisasi memori atau ingatan."
Payne dan Kensinger mempelajari apa yang terjadi pada ingatan selama tidur, dan mereka menemukan bahwa seseorang cenderung bergantung pada bagian yang paling emosional dari satu ingatan. Sebagai contoh, jika seseorang ditunjukkan satu pemandangan dengan obyek emosional seperti puing-puing kecelakaan mobil di halaman depan dia cenderung mengingat obyek emosional tersebut daripada obyek lainnya misalnya pohon yang ada di bagian belakang, khususnya jika diuji setelah tidur satu malam. Mereka juga mengukur aktifitas otak selama tidur dan menemukan bahwa bagian-bagian otak yang terlibat dengan penggabungan emosi dan ingatan ternyata aktif.
"Dalam masyarakat kita yang serba cepat, salah satu hal pertama yang tak mendapat perhatian ialah tidur kita," kata Payne. "Saya pikir hal tersebut didasarkan pada kesalahpahaman besar bahwa otak yang tidur tidak melakukan apa-apa." Otak itu sibuk. Tak hanya menggabungkan ingatan, otak juga mengorganisir memori serta memilih informasi yang paling menonjol. Menurutnya ini yang membuat orang-orang memiliki ide-ide kreatif baru.
"Payne melakukan penelitian tersebut dengan sungguh-sungguh. "Saya memberikan kesempatan kepada diri saya untuk tidur selama delapan jam tiap malam. Saya biasanya tidak melakukan hal tersebut sampai saya mulai melihat data saya," katanya. Orang-orang yang mengatakan bahwa mereka akan tidur nanti ketika sudah mati sebenarnya mengorbankan kemampuan mereka untuk memiliki gagasan-gagasan yang baik saat ini, tuturnya. "Kita bisa meloloskan diri dari kekurangan tidur, tapi hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan kognitif kita."

http://www.psychologicalscience.org/index.php/news/releases/sleep-makes-your-memories-stronger.html

Memanfaatkan Tenaga Listrik Otak


Dengan menggunakan teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik otak, seorang pasien yang mengalami kelumpuhan suatu hari bisa "memikirkan" kakinya untuk bergerak.
Para peneliti di Universitas California bagian Neurosains Komputasional telah mengembangkan teknologi yang untuk pertama kalinya memperkenankan para dokter dan ilmuwan untuk secara non invasif mengisolasi dan mengukur aktifitas listrik otak pada orang-orang yang sedang bergerak.
Teknologi ini merupakan komponen kunci sejenis antarmuka komputer otak yang akan memungkinkan eksoskeleton robotik yang dikontrol oleh pikiran pasien untuk menggerakkan anggota badan pasien tersebut, kata Daniel Ferris yang merupakan profesor di School of Kinesiology Universitas Michigan dan penulis makalah yang menjabarkan penelitian tersebut.
"Tentu saja hal tersebut tidak akan langsung terjadi tapi satu langkah menuju situasi di mana hal itu mungkin dilakukan ialah kemampuan untuk merekam gelombang otak ketika seseorang sedang bergerak," kata Joe Gwin yang merupakan penulis pertama makalah tersebut dan seorang lulusan peneliti mahasiswa tingkat doktoral di School of Kinesiology dan Bagian Mekanika Rekayasa. Demikian seperti yang dikutip dari Physorg, Selasa (02/11/10).
Dengan teknologi ini, para ilmuwan dapat menunjukkan bagian-bagian otak yang diaktifkan dan tepatnya kapan bagian-bagian tersebut diaktifkan ketika para subyek bergerak dalam lingkungan alami. Sebagai contoh, ketika kita berjalan, sinyal-sinyal yang berasal dari bagian-bagian tertentu di otak yang berfungsi sebagai pesan akan dikirimkan dari otak menuju otot-otot. Jika para ilmuwan mengetahui di mana impuls otak terjadi, mereka bisa menggunakan informasi letak tersebut untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Sebelumnya para ilmuwan hanya bisa mengukur aktifitas listrik otak pada pasien-pasien yang tidak bergerak.
Ferris mengibaratkan pengisolasian aktifitas listrik otak ini seperti menempatkan sebuah mikrofon di tengah-tengah sebuah simfoni untuk membedakan hanya instrumen-instrumen tertentu di wilayah-wilayah tertentu, misalnya obo di kursi pertama, atau biola. Selayaknya dalam sebuah orkestra, ada banyak sumber suara dalam otak yang menghasilkan aktifitas listrik berlebihan, atau derau. Bahkan elektroda itu sendiri menghasilkan derau atau noise ketika bergerak dalam kaitan dengan sumbernya.
Para peneliti mengidentifikasi aktifitas otak yang akan diukur dengan cara melekatkan banyak sensor ke subyek yang sedang berjalan atau berlari pada alat treadmill. Kemudian mereka menggunakan pencitraan resonansi magnetik pada bagian kepala untuk mengetahui dari bagian otak mana aktifitas listrik tersebut berasal. Dengan cara ini, para ilmuwan bisa melokalisasi sumber-sumber aktifitas otak yang ingin diketahui dan mengabaikan aktifitas lain jika tidak berasal dari otak.
Ferris yang juga memiliki posisi di rekayasa biomedis mengatakan ada sekumpulan alasan para ilmuwan bisa melakukan tipe pengukuran ini sekarang ketika hal tersebut tak mungkin dilakukan beberapa tahun lalu. Para kolega di Swartz Center for Computational Neuroscience menemukan alat komputasional untuk melakukan pengukuran secara non invasif pada orang-orang, dan tanpa alat tersebut pengukurannya menjadi sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan. Kedua kelompok peneliti kemudian berusaha ke depan dan mencoba pengukuran tersebut pada subyek-subyek yang sedang berjalan atau berlari. Lagi pula, elektroda sudah lebih sensitif dan memiliki sinyal yang lebih baik terhadap rasio derau, katanya.
Pihak militer juga tertarik dengan jenis teknologi ini yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan performa tentara dengan cara memonitor aktifitas otak para tentara di lapangan untuk mengetahui kapan para tentara sedang dalam performa puncak. Teknologi tersebut bisa juga membantu pihak militer memahami bagaimana informasi bisa dengan cara terbaik diberikan dan ditangani oleh para tentara.
Malahan, industri atau organisasi manapun yang tertarik untuk memahami bagaimana otak dan tubuh berinteraksi, bisa mengambil manfaat dengan mengetahui bagaimana otak berfungsi selama melakukan aktifitas yang ditentukan.
"Kami bisa membayangkan otak para pasien dengan jenis gangguan neurologis berbeda, dan kami mungkin bisa menargetkan rehabilitasi kepada kelompok pasien yang menunjukkan gejala-gejala yang sama," tutur Gwin. "Jika kita bisa membayangkan otak tersebut saat menjalani beberapa rehabilitasi ini, kami bisa mendesain perawatan-perawatan yang lebih baik."

Studi ini dipublikasikan di jurnal Frontiers.
http://www.frontiersin.org/human_neuroscience/10.3389/fnhum.2010.00202/abstract

Asteroid Membawa Air Ke Bumi?

 
Air yang membeku pada asteroid mungkin merupakan hal yang lebih wajar dari yang pernah dianggap sebelumnya, menurut penelitian baru yang akan membantu mendukung gagasan bahwa asteroid membawa kunci utama kehidupan ke Bumi.
Es air dan molekul-molekul organik yang membantu pembentukan dasar kehidupan telah ditemukan pada asteroid kedua yang disebut Cybele 65 oleh para astronom.
Penemuan tersebut dilaporkan dalam sebuah pertemuan para ilmuwan planet di Pasadena, di mana para ilmuwan mengatakan bahwa keberadaan es tersebut ikut mendukung teori-teori yang mengatakan bahwa kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa setelah dibawa ke sini oleh asteroid-asteroid.
Para peneliti mendapatkan penemuan yang sama pada bulan April tahun ini ketika mereka menemukan bukti pertama es pada asteroid bernama Themis 24. Kedua asteroid ini dan penemuan terakhir ditemukan pada sabuk asteroid yang berada di antara Mars dan Jupiter.
"Penemuan ini mengindikasikan bahwa bagian tata surya kita memiliki kandungan es air lebih banyak dari yang diperkirakan," kata Profesor Humberto Campins yang merupakan seorang astronom dari Universitas Florida Tengah yang memimpin tim peneliti tersebut seperti yang dilansir oleh Telegraph.
"Hal ini mendukung teori bahwa asteroid-asteroid mungkin menghantam Bumi sekaligus membawa persediaan air serta blok-blok pembangun kehidupan untuk terbentuk dan berevolusi di planet kita." Profesor Campins mempresentasikan penemuannya pada pertemuan tahunan Divisi Sains Planet Perkumpulan Astronomi Amerika di Pasadena, California.
Asteroid Cybele 65 yang berdiameter 289 km agak lebih besar dari asteroid Themis 24 yang berdiameter 199 km.

Penurunan Perisai Hutan Bakau Terhadap Pemanasan Global


Seperti yang diberitakan oleh berbagai media online, ternyata hutan bakau, yang jumlahnya telah menurun hingga setengah selama 50 tahun terakhir, merupakan sekat penting terhadap perubahan iklim, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian baru untuk pertama kalinya.
Pengrusakan hutan pesisir pantai ini mengakibatkan 10 persen emisi karbon dioksida dari deforestasi, yang merupakan sumber terbesar CO2 kedua setelah pembakaran bahan bakar fosil, menurut temuan studi tersebut.
Lebih sedikit pohon tak hanya berarti bahwa lebih kurang CO2 yang diserap dari udara, tapi juga pelepasan stok karbon yang telah terakumulasi di sedimen perairan dangkal selama ribuan tahun. Pohon-pohon bakau dengan akar khasnya yang menghiasi garis-garis pantai di lebih dari 100 negara, memberikan banyak manfaat bagi manusia yang hidup di sekitarnya.
Perairan payau tempat pohon-pohon tersebut tumbuh dengan subur merupakan kebun bibit bagi banyak spesies ikan dan udang yang esensial bagi industri penangkapan ikan komersial di seluruh dunia.
"Layanan ekosistem" lainnya dari hutan bakau dalam sains lingkungan ialah perlindungan dari badai dan topan. Topan Nargis, yang menewaskan 138.000 orang di Myanmar pada tahun 2008, menurut para ahli akan sedikit lebih mematikan apabila setengah hutan bakau negara tersebut tidak ditebang untuk diambil kayunya atau untuk membuat tambak udang.
Daniel Donato dari the US Department of Agriculture's Forest Service di Hilo, Hawaii dan tim peneliti internasional meneliti kandungan karbon dalam 25 hutan bakau yang terbentang di sepanjang wilayah Indo-Pasifik.
Pohon-pohon tersebut menyimpan CO2 atmosfer seperti hutan-hutan tropis di daratan, menurut temuan mereka. Di bawah permukaan air, bakau bahkan lebih efisien, menimbun lima kali lebih banyak karbon pada wilayah permukaan yang sama. "hutan bakau merupakan salah satu hutan paling kaya karbon di daerah tropis," demikian yang disampaikan oleh Donato dan para koleganya dalam studi tersebut yang dipublikasikan di Nature Geoscience.
"Data kami menunjukkan bahwa pembahasan mengenai peran kunci hutan-hutan basah tropis dalam perubahan iklim bisa diperluas secara signifikan untuk mengikutsertakan hutan bakau." Dalam komentar pendukungnya, Steven Bouillon dari Katholieke Universiteit Leuven di Belgia mengatakan persediaan karbon yang ditemukan oleh studi tersebut "menyediakan suatu pendorong kuat untuk mempertimbangkan ekosistem hutan bakau sebagai wilayah prioritas untuk pelestarian alam."



Mengapa Pikiran Mengembara Buat Kita Sengsara


Melamun, merenungkan masa depan dan mengingat masa lalu menghabiskan hampir setengah waktu terjaga kita, menurut temuan para ilmuwan.
Namun, mereka meyakini bahwa pikiran yang mengembara terus menerus ini membuat kita semua sengsara. Para psikolog di Universitas Harvard menemukan bahwa kita paling bahagia ketika kita "menjalani waktu sekarang" dan tidak memikirkan posisi kita di dunia.
Mereka mengklaim bahwa pikiran kita mengembara 46,9 persen dari waktu kita dan saat itulah yang membuat kita paling tidak bahagia. Demikian seperti yang dikutip dari Telegraph, kamis (11/10/10).
Kehidupan kita paling menyenangkan dan bahagia ketika kita sepenuhnya terfokus pada pekerjaan yang ada bahkan lebih dari ketika kita melamun tentang hal-hal menyenangkan.
Hal ini sangat mungkin terjadi ketika kita melakukan hubungan suami istri bagi yang sudah menikah, berolahraga atau dalam percakapan mendalam dengan teman-teman, seperti yang ditemukan oleh para ilmuwan tersebut.
Mendengarkan musik dan bermain juga membantu kita keluar dari pikiran kita. Di lain pihak, pikiran paling banyak mengembara ketika kita beristirahat, bekerja atau menggunakan komputer di rumah kita. Aktifitas seperti membaca, melakukan pekerjaan di rumah dan menonton televisi nampaknya hampir netral pengaruhnya pada pikiran kita. Penemuan tersebut seakan menunjukkan mengapa orang-orang menikmati olahraga ekstrim, bergabung dengan klub-klub dan berbincang-bincang di pub.
Profesor Daniel Gilbert dan Matthew Killingsworth sang rekan peneliti mengatakan bahwa kemampuan unik para manusia untuk melihat kembali masa lalu mereka dan memikirkan masa depan mereka merupakan satu anugerah gabungan.
"Pikiran manusia merupakan pikiran yang mengembara, dan pikiran yang mengembara merupakan pikiran yang tidak bahagia," menurut kesimpulan penelitian para peneliti tersebut.
"Kemampuan untuk memikirkan apa yang tak sedang terjadi merupakan satu pencapaian kognitif yang datang dengan kerugian emosional." Penelitian tersebut yang menggunakan satu teknik yang disebut "pengambilan sampel pengalaman" nampaknya bekerja di atas keyakinan Sokrates bahwa "kehidupan yang tak teruji tak layak dijalani". Pak Killingsworth menciptakan satu aplikasi iPhone yang secara acak menanyakan 2.250 relawan dari seluruh dunia pada jeda waktu berbeda dalam sehari tentang tingkat kebahagiaan mereka, apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka pikirkan. Setiap waktu para partisipan yang berumur antara 18 dan 88 tahun diminta untuk memilih salah satu di antara 22 aktifitas umum dan merekam seberapa bahagianya mereka ketika melakukan hal tersebut dan juga apakah mereka memikirkan tentang aktifitas yang sedang dijalani atau sesuatu yang lain.
Para peneliti di Universitas Harvard menemukan bahwa pikiran orang-orang mengembara rata-rata 46,9 persen dari waktunya yaitu ketika mereka memikirkan hal-hal yang tidak terjadi di sekitar mereka. Dalam survey, para partisipan mengatakan mereka teralihkan tidak kurang dari 30 persen waktu selama setiap aktifitas, kecuali saat melakukan hubungan suami istri, ketika mereka lebih fokus dari biasanya. Pak Killingsworth mengatakan "pikiran yang mengembara nampaknya ada di semua aktifitas".
"Manusia itu unik dengan kemampuannya untuk fokus pada kejadian yang tidak terjadi di sekitarnya, belajar dari masa lalu, mengantisipasi serta merencanakan masa depan dan bahkan membayangkan hal-hal yang mungkin tidak terjadi sama sekali," tuturnya.
"Namun ketika pikiran kita mengembara kita tidak melakukannya dengan cara yang menguntungkan kebahagiaan kita. Kita melakukannya dengan cara yang bersifat merusak. Hal ini benar bahkan ketika kita berada dalam aktifitas-aktifitas positif dan bahkan ketika topik dalam pikiran kita itu menyenangkan." Dia mengatakan, seperti banyak agama dan filsafat, kesaksiannya mengimplikasikan bahwa "menjalani waktu sekaranglah" yang memberikan kita sebagian besar kebahagiaan. Idenya ialah melawan pikiran yang mengembara dan untuk "berada di sini sekarang". Lebih dari 5.000 orang sekarang menggunakan aplikasi web yang dikembangkan untuk studi itu dan relawan dari seluruh dunia didorong untuk mendaftarkan diri untuk memperluas penelitian tersebut.

Aplikasi tersebut bisa diakses lewat Twitter, email atau hp dan bisa didownload secara gratis di http://trackyourhappiness.org.

Laptop dan Ketidaksuburan: Cara Duduk Berpengaruh


Mendekatkan kedua kaki menghasilkan panas skrotum yang tak diinginkan ketimbang panas laptop itu sendiri.
Jika para pria bisa mencari cara untuk mengoperasikan komputer laptop dengan kaki agak terbuka, mereka mungkin bisa membatasi resiko ketidaksuburan, menurut temuan penelitian baru.
Memposisikan kaki tetap renggang ketika menggunakan laptop tidak akan menghasilkan panas berlebihan pada bagian skrotum ketimbang mendekatkan kedua kaki, para ilmuwan melaporkan temuan tersebut lewat internet di Fertility and Sterility pada tanggal 8 November 2010. Menempatkan pelindung di bawah laptop nampaknya tidak membantu mengatasi panas tersebut.
Skrotum yang panas bukan bahan tertawaan. Testis pada umumnya 2 atau 4 derajat Celsius lebih dingin dari temperatur standar tubuh yang merupakan lingkungan unik kondusif terhadap sifat pembelahan cepat sel-sel sperma. Memanaskan bagian tersebut bisa memicu tekanan oksidatif, memperlambat gerakan sperma dan mengurangi kemampuan mereka untuk membuahi sebuah telur selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kata Edmund Sabanegh yang merupakan seorang urolog di Klinik Cleveland di Ohio. Demikian seperti yang dikutip dari ScienceNews, (10/11/10).
Dalam studi baru tersebut, urolog Yefim Sheynkin dari Universitas Stony Brook di New York dan para koleganya mendaftarkan 29 pria berumur 21 hingga 35 tahun untuk berpartisipasi dalam tiga tes di mana setiap pria mengoperasikan sebuah komputer laptop di atas pahanya selama satu jam. Tes pertama memerlukan pendekatan kedua paha ketika menggunakan laptop tersebut. Tes kedua membutuhkan posisi yang sama tapi dengan pelindung terpasang di bawah laptop. Tes ketiga memperkenankan para pria untuk meregangkan kaki mereka pada sudut 70 derajat ketika mereka menggunakan laptop dengan pelindung untuk menahan laptop yang cukup lebar untuk menjangkau kedua kaki dan menstabilkan komputer itu.
Setiap pria menyelesaikan ketiga tes tersebut, tapi hanya melakukan satu tes per hari. Sebelum setiap eksperimen, sensor-sensor merekam temperatur skrotum tiap-tiap relawan dan merekam setiap perubahan selama sesi tes.
Penggunaan laptop pada ketiga tes meningkatkan temperatur skrotum pria secara signifikan dari waktu sebelum tes, tapi menjaga kaki tetap terbuka membatasi kenaikan ini sekitar 1,4 derajat Celsius selama waktu tes. Ketika kaki dirapatkan temperatur naik 2,2 derajat jika menggunakan pelindung dan 2,3 derajat tanpa pelindung.
Lebih lagi, butuh waktu rata-rata 28 menit bagi temperatur skrotum untuk naik 1 derajat Celsius ketika para pria meregangkan kaki mereka, tapi hanya 14 menit untuk meningkatkan temperatur seperti itu ketika mereka mendekatkan kaki mereka dengan pelindung dan 11 menit tanpa pelindung. "Mendekatkan kaki seperti kebanyakan orang menggunakan laptop memang nampaknya merupakan yang terburuk," tutur Sabanegh. "Hal ini sangat masuk akal."
Pelindung laptop yang juga disebut laptop pads atau trays dijual di internet dan di toko komputer atau alat-alat perkantoran walaupun pada umumnya tidak begitu protektif, kata Sheynkin. Dia merekomendasikan bahwa para pria menempatkan laptop di atas meja yang memungkinkan mereka untuk bebas menggerakkan kaki mereka dan menghindari terjebak pada posisi tunggal untuk periode yang cukup lama.
Sabanegh mengatakan bahwa banyak pria sudah memahami resiko peningkatan temperatur skrotum. Walaupun panas seperti itu tidak selalu menjadi masalah utama bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan, itu merupakan bagian konseling. "Aku akan mengatakan kepada mereka, 'Cobalah untuk menjadi sehat di segala bidang yang bisa anda lakukan.' Hal itu berarti berhentilah menaruh laptop pada pangkuan anda, berhentilah menggunakan bak mandi panas dan hal lain seperti itu."


Terbentuknya Benua


Sebuah cara baru untuk mengkalkulasi umur kerak Bumi telah dikembangkan oleh para peneliti dari Universitas Bristol dan Universitas St. Andrews.
Kerak benua merupakan rekaman utama kondisi Bumi selama 4,4 milyar tahun terakhir. Pembentukannya mengubah komposisi lapisan mantel dan atmosfer, ia mendukung kehidupan, dan tetap sebagai pencuci karbon dioksida melalui cuaca dan erosi. Oleh karena itu, kerak benua memiliki peran utama dalam evolusi Bumi, dan sekalipun begitu pewaktuan turunannya tetap menjadi topik perdebatan hangat.
Secara luas diyakini bahwa kerak benua muda telah bertumbuh dari mantel bagian atas yang menipis. Satu cara umum untuk mengetahui kapan kerak baru terbentuk ialah dengan menentukan komposisi isotop radiogenik dari sampel kerak, dan membandingkan ciri-ciri isotopnya dengan mantel yang telah menipis. Dengan kata lain, isotop radiogenik dapat digunakan untuk mengkalkulasi 'model umur' pembentukan kerak, yang merepresentasikan waktu karena sampel kerak terpisah dari sumber mantelnya.
Konsep 'model umur' telah secara luas digunakan dalam studi-studi evolusi kerak selama tiga dekade terakhir. Namun semakin jelas bahwa menggunakan komposisi isotop dari mantel yang menipis sebagai sebuah referensi kalkulasi model umur turunan kerak benua bisa membawa kepada interpretasi yang tidak lengkap.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan kemarin di jurnal Science, Dr. Bruno Dhuime dari Sekolah Ilmu Bumi Bristol dan para koleganya menggambarkan sebuah metodologi baru bagi kalkulasi model umur, berdasarkan komposisi isotop dari rata-rata kerak benua baru.
Dr. Dhuime mengatakan: "Usia yang dihitung dengan cara ini secara signifikan lebih muda dari model umur yang dihitung dari komposisi isotop mantel yang menipis. Usia baru yang didapatkan lebih konsisten dengan rekaman geologis, yang membuka perspektif baru dalam studi evolusi kerak berdasarkan isotop radiogenik." Demikian seperti yang dikutip dari Physorg (13/01/11).

Dapatkah Bakteri Membuat Anda Lebih Pintar?


Terjangkit bakteri tertentu di sekitar lingkungan kita dipercaya bisa memberikan antidepresan dan bisa meningkatkan daya belajar, menurut penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan ke-110 Himpunan Mikrobiologi Amerika di San Diego.
"Mycobacterium vaccae adalah sebuah bakteri tanah alami yang cenderung termakan atau terhirup manusia ketika berada di alam sekitar," kata Dorothy Matthews dari Perguruan Tinggi Sage di Troy, New York, yang melakukan penelitian bersama koleganya Susan Jenks.
Penelitian sebelumnya terhadap Mycobacterium vaccae menunjukkan bahwa bakteri yang tak tahan panas yang disuntikkan ke tikus-tikus, merangsang pertumbuhan beberapa neuron di otak yang mengakibatkan peningkatan tingkat serotonin dan penurunan kegelisahan.
"Karena serotonin berperan dalam proses belajar, kita mempertanyakan apakah Mycobacterium vaccae bisa meningkatkan proses belajar pada tikus," kata Matthews seperti yang dikutip Physorg.
Matthews dan Jenks memberi makan para tikus dengan bakteri hidup dan menilai kemampuan mereka melewati jaringan jalanan yang ruwet atau 'maze' dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak diberi makan bakteri tersebut.
"Kami menemukan bahwa para tikus yang diberi makan Myocobacterium vaccae hidup melewati maze dua kali lebih cepat dan menunjukkan lebih sedikit kegelisahan dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak diberi makan bakteri itu," kata Matthews.
Pada percobaan kedua, bakteri dikeluarkan dari menu makanan tikus-tikus eksperimental dan mereka dites kembali. Walaupun para tikus melewati maze lebih lambat dari sebelumnya ketika mereka memakan bakteri, secara rata-rata mereka masih lebih cepat dari para tikus yang tidak diberi makan sama sekali.
Tes akhir diberikan kepada tikus-tikus itu setelah istirahat selama tiga minggu. Walaupun para tikus eksperimental tetap melewati maze lebih cepat dari tikus-tikus lain, hasilnya tidak lagi signifikan, menunjukkan bahwa efeknya hanya sementara.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa Mycobacterium vaccae bisa berperan dalam kegelisahan dan proses belajar pada mamalia," kata Matthews. "Menarik untuk berspekulasi bahwa membuat lingkungan belajar di sekolah-sekolah yang mengikutsertakan waktu di luar ruangan di mana Mycobacterium vaccae ada bisa menurunkan kegelisahan dan meningkatkan kemampuan mempelajari hal baru."


31 komentar:

  1. Artikel yang dipublikasikan sangat menarik sehingga mendapatkan pengetahuan baru. Tampilan blognya juga bagus dan diberi musik juga. Terimakasih

    BalasHapus
  2. menurut saya, artikel ini sudah sangat lengkap dan menarik :D terimaksih karena artikel ini sudah banyak membantu saya medapatkan informasi :D

    BalasHapus
  3. artikel-artikel yang disajika dalam blog ini saya rasa cukup bagus.
    banyak memberi saya informasi-informasi baru yg belum pernah saya tau sebelumnya. bagus !

    BalasHapus
  4. Arikel yang bermanfaat..
    menambah wawasan saya :) makasih infonyaa :)

    BalasHapus
  5. menurut saya artikel ini sangat menarik. kita semua jadi dapat tambahan ilmu :D semoga bermanfaat

    BalasHapus
  6. artikelnya menarik, dapat memberi info" baru :) lanjutkan!! ditunggu postingan selanjutnya :)

    BalasHapus
  7. menurut saya artikel yang dibagikan sangat menarik dan dapat bermanfaat bagi para pembaca

    BalasHapus
  8. artikelnya sangt membantu saya untuk menyelesaikan tugas-tugas

    BalasHapus
  9. Artikelnya sudah bagus . Menambah wawasan bagi pembaca. Blognya lucu :)

    BalasHapus
  10. Terimakasih info berbagai artikelnya,, informasinya sangat membantu :)

    BalasHapus
  11. isi dari artikel-artikelnya sangat menarik dan membantu menambah wawasan pengetahuan kita.

    BalasHapus
  12. arikelnya menarik,, sangat membantu mendapatkan informasi baru :)

    BalasHapus
  13. wow bagus artikelnya , semakin menambah wawasan keilmuan saya , good job !

    BalasHapus
  14. bagus banget artikelnya yul, lanjutkaan

    BalasHapus
  15. menurut saya artikel ini sangat menarik

    BalasHapus
  16. artikelnya bagus nih, nambah pengetahuan :D

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. artikel sangat mnearik dan mengesankan keren :)

    BalasHapus
  19. cukup memberikan informasi yang jelas, terimakasih :)

    BalasHapus
  20. banyak kumpulan artikel yang meanariki disini
    thank's gan

    BalasHapus
  21. artikel yang menarik dan simple, banyak inspirasi dan pengetahuan baru didalamnya.. goodddd..

    BalasHapus
  22. menarik...
    artikelnya enak dibaca..
    ditunggu postingan selanjutnya...

    BalasHapus
  23. artikelnya bagus...
    menarik dan berisi informasi yang bermanfaat

    BalasHapus
  24. wah banyak info bermanfaat dari sini. makasih yaaah

    BalasHapus
  25. Blog ini sangat recomended...tampilannya keren bro
    sangat bagus artikelnya . semoga bermanfaat untuk kita semua
    Siip mantap
    coment back please...!

    BalasHapus
  26. artikelnya bagus dan sangat bermanfaat terimakasih :)

    BalasHapus
  27. Artikelnya keren bingiitt yaa,,,, aku suka artikelnya inii,, dapat menambah wawasann pengetahuann,,, thankss infonya :)

    BalasHapus
  28. Artikelnya keren binggo,, semoga bermanfaat.. :)

    BalasHapus
  29. Terimakasih teman-teman atas komentarnya :)

    BalasHapus