Latihan Fisik Bantu Anak Kelebihan
Berat Berpikir Lebih Baik
Latihan
fisik teratur meningkatkan kemampuan anak yang kelebihan berat badan untuk
berpikir, merencanakan, dan bahkan pandai matematika, menurut laporan para
peneliti Sains Kesehatan Universitas Georgia.
Mereka
berharap penemuan pada 171 anak yang kelebihan berat badan berumur 7 hingga 11
tahun yang hanya duduk-duduk saja ketika studi itu dimulai, memberikan para
guru bukti yang diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas fisik yang penuh
semangat merupakan bagian dari setiap hari sekolah, tutur Dr. Catherine Davis,
psikolog klinis kesehatan di GHSU's Georgia Prevention Institute dan
rekan peneliti studi tersebut di Health Psychology.
"Saya harap penemuan ini akan membantu mengembalikan kembali pentingnya aktifitas fisik di sekolah-sekolah dalam membantu anak-anak untuk tetap dalam kondisi baik secara fisik dan pintar secara mental," kata Davis. "Anak-anak perlu menjadi aktif untuk mencapai potensi mereka." Demikian seperti yang dikutip dari ScienceDaily (11/02/11).
"Saya harap penemuan ini akan membantu mengembalikan kembali pentingnya aktifitas fisik di sekolah-sekolah dalam membantu anak-anak untuk tetap dalam kondisi baik secara fisik dan pintar secara mental," kata Davis. "Anak-anak perlu menjadi aktif untuk mencapai potensi mereka." Demikian seperti yang dikutip dari ScienceDaily (11/02/11).
Untuk
mengukur kognisi, para peneliti menggunakan Sistem Penilaian Kognitif dan Woodcock-Johnson
Tests of Achievement III yang mengukur kemampuan seperti melakukan
perencanaan dan keahlian-keahlian akademis seperti matematika dan membaca.
Sebagian anak-anak tersebut menerima pencitraan resonansi magnetik fungsional
yang menampilkan daerah-daerah yang meningkat atau turun dari aktifitas otak.
Pencitraan
resonansi magnetik (PRM) menunjukkan bahwa mereka yang melakukan latihan
mengalami peningkatan aktifitas otak di korteks prefrontal yang merupakan
wilayah yang terhubung dengan pemikiran rumit, membuat keputusan dan perilaku
sosial yang benar, dan penurunan aktifitas di wilayah otak yang berada di
belakangnya. Perubahan ke depan nampaknya konsisten dengan lebih cepatnya
perkembangan keahlian kognitif, tutur Davis.
Lebih
banyak mereka melakukan latihan, lebih baik hasilnya. Hasil tes intelegensi
meningkat 3,8 poin bagi mereka yang melakukan latihan 40 menit tiap hari usai
sekolah selama tiga bulan dan manfaat lebih kurang bagi mereka yang melakukan
latihan 20 menit setiap hari.
Aktifitas
di bagian otak mereka untuk fungsi eksekutif juga meningkat pada anak-anak yang
melakukan latihan. "Anda hanya belum mengetahui dampak apa yang akan
muncul ketika anda meningkatkan kemampuan anak-anak untuk mengendalikan
perhatian mereka, untuk berperilaku baik di sekolah, untuk melakukan pilihan
yang lebih baik," catat Davis. "Mungkin mereka cenderung akan tinggal
di sekolah dan tidak akan mendapat kesulitan."
Peningkatan
yang sama terlihat dalam keahlian matematika; yang menarik, tak ada peningkatan
ditemukan dalam keahlian membaca. Para peneliti memperhatikan bahwa pencapaian
peningkatan matematika luar biasa karena tak ada pelajaran matematika yang
diberikan dan menyimpulkan bahwa interfensi lebih lama bisa saja menghasilkan
hasil yang lebih baik.
Anak-anak
dalam program latihan bermain giat dengan permainan lari, hula hoops dan lompat
tali, meningkatkan detak jantung ke 79 persen dari maksimum, yang dianggap
penuh dengan energi. Peningkatan kognitif cenderung muncul dari rangsangan otak
yang datang dari pergerakan ketimbang berasal dari peningkatan kardiovaskuler,
seperti peningkatan suplai darah dan oksigen, kata Davis. "Anda tidak
dapat menggerakan tubuh anda tanpa otak."
Para
peneliti berhipotesa bahwa aktifitas fisik yang sedemikian bersemangat
mendukung pengembangan sistem otak yang mendasari kognisi dan perilaku. Studi
hewan menunjukkan bahwa aktifitas aerobik meningkatkan faktor-faktor
pertumbuhan agar otak mendapatkan lebih banyak pembuluh darah, lebih banyak
neuron dan lebih banyak koneksi antar neuron. Studi pada orang dewasa yang
lebih tua menunjukkan bahwa latihan fisik menguntungkan otak dan penelitian
yang dilakukan oleh Davis memperluas sains tersebut pada anak-anak dan
kemampuan belajar mereka di sekolah.
Penemuan Cara Mengatasi Kegelisahan
Para ilmuwan dari the Agency of Science, Technology
and Research/Duke-NUS Neuroscience Research Partnership, A*STAR's Institute of
Molecular and Cell Biology, dan the National University of Singapore
membuat sebuah terobosan mengenai bagaimana kegelisahan diatur dalam otak
vertebrata.
Karya
mereka memberikan pencerahan tentang bagaimana otak secara normal menghentikan
kegelisahan dan juga memastikan relevansi ikan zebra sebagai model bagi
gangguan psikiatris manusia. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Suresh
Jesuthasan menunjukkan bahwa mengganggu atau mengacaukan rangkaian neuron (sel
saraf) tertentu dalam habenula, mencegah respon normal terhadap situasi stres.
Dalam eksperimen-eksperimen mereka, tim ilmuwan tersebut melatih anakan ikan
zebra untuk berenang menjauh dari sebuah cahaya untuk menghindar dari sengatan
listrik ringan. Ikan-ikan normal dengan mudah mempelajari hal tersebut, akan
tetapi ikan-ikan yang rangkaian tertentu di bagian habenulanya dirusak,
menunjukkan tanda-tanda "ketidakberdayaan". Walaupun pada mulanya
mereka mencoba menghindari sengatan tersebut, mereka cepat menyerah.
Lebih
lagi, ikan-ikan ini menunjukkan indikasi bahwa mereka lebih gelisah daripada
ikan-ikan normal, misalnya gampang ditakutkan dengan rangsangan yang tak
berbahaya. Oleh karena kemiripan otak ikan zebra dengan otak mamalia, studi
tersebut menunjukkan bahwa malfungsi habenula bisa merupakan penyebab gangguan
kegelisahan tertentu pada manusia. Hal ini berarti bahwa stimulasi langsung
habenula bisa saja digunakan sebagai cara untuk mengobati beberapa tipe gangguan
kegelisahan pada manusia.
Model ikan zebra yang dikembangkan oleh para ilmuwan tersebut dalam penelitian
mereka bisa juga digunakan dalam usaha penemuan obat-obatan psikiatris di masa
yang akan datang.
Seperti
yang dikutip Eureka! Science News, Dr. Jesuthasan mengatakan,
"Penelitian kami berhubungan dengan aspek-aspek dasar pengalaman manusia
yaitu stres dan kegelisahan. Kami pikir bahwa habenula otak terasosiasi dengan
penilaian apakah suatu stres telah diatasi. Studi kami menyediakan satu
penjelasan mengenai mengapa kebutuhan untuk mengontrol lingkungan merupakan
bagian yang sangat penting dalam tingkah laku manusia, karena perasaan kontrol
memungkinkan organisme untuk mengatasi stres."
Dr.
Jesuthasan dan timnya berencana untuk melanjutkan studi habenula pada manusia
dan juga mengeksplor bagaimana mereka dapat menggunakan pengetahuan mereka
tentang fungsi habenula untuk mengobati gangguan kegelisahan.
Penelitian ini dipublikasikan di
jurnal Current Biology.
Tidur Memperkuat Ingatan Anda
Sebagai
manusia, kita menghabiskan sepertiga kehidupan kita untuk tidur. Jadi sudah
pasti hal tersebut ada maksudnya. Para ilmuwan menemukan bahwa tidur membantu menggabungkan
ingatan, merapikannya dalam otak agar supaya bisa diambil kemudian.
Sekarang
penelitian baru menunjukkan bahwa tidur juga nampaknya mengorganisir ulang
ingatan, mengambil rincian emosional dan mengatur kembali ingatan atau memori
untuk membantu anda menghasilkan ide-ide baru dan kreatif, menurut penulis
artikel di Current Directions in Psychological Science yang merupakan
jurnal Association for Psychological Science.
"Tidur
membuat ingatan lebih kuat," kata Jessica D. Payne dari Universitas Notre
Dame yang ikut menulis laporan tersebut bersama Elizabeth A. Kensinger dari Boston
College. "Tidur juga nampaknya melakukan sesuatu yang saya pikir
sangat menarik dan hal tersebut ialah mengorganisir kembali serta merestrukturisasi
memori atau ingatan."
Payne
dan Kensinger mempelajari apa yang terjadi pada ingatan selama tidur, dan
mereka menemukan bahwa seseorang cenderung bergantung pada bagian yang paling
emosional dari satu ingatan. Sebagai contoh, jika seseorang ditunjukkan satu
pemandangan dengan obyek emosional seperti puing-puing kecelakaan mobil di
halaman depan dia cenderung mengingat obyek emosional tersebut daripada obyek
lainnya misalnya pohon yang ada di bagian belakang, khususnya jika diuji
setelah tidur satu malam. Mereka juga mengukur aktifitas otak selama tidur dan
menemukan bahwa bagian-bagian otak yang terlibat dengan penggabungan emosi dan
ingatan ternyata aktif.
"Dalam
masyarakat kita yang serba cepat, salah satu hal pertama yang tak mendapat
perhatian ialah tidur kita," kata Payne. "Saya pikir hal tersebut
didasarkan pada kesalahpahaman besar bahwa otak yang tidur tidak melakukan
apa-apa." Otak itu sibuk. Tak hanya menggabungkan ingatan, otak juga
mengorganisir memori serta memilih informasi yang paling menonjol. Menurutnya
ini yang membuat orang-orang memiliki ide-ide kreatif baru.
"Payne
melakukan penelitian tersebut dengan sungguh-sungguh. "Saya memberikan
kesempatan kepada diri saya untuk tidur selama delapan jam tiap malam. Saya
biasanya tidak melakukan hal tersebut sampai saya mulai melihat data
saya," katanya. Orang-orang yang mengatakan bahwa mereka akan tidur nanti
ketika sudah mati sebenarnya mengorbankan kemampuan mereka untuk memiliki
gagasan-gagasan yang baik saat ini, tuturnya. "Kita bisa meloloskan diri
dari kekurangan tidur, tapi hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap
kemampuan kognitif kita."
http://www.psychologicalscience.org/index.php/news/releases/sleep-makes-your-memories-stronger.html
Memanfaatkan Tenaga Listrik Otak
Dengan
menggunakan teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik otak, seorang pasien
yang mengalami kelumpuhan suatu hari bisa "memikirkan" kakinya untuk
bergerak.
Para
peneliti di Universitas California bagian Neurosains Komputasional telah
mengembangkan teknologi yang untuk pertama kalinya memperkenankan para dokter
dan ilmuwan untuk secara non invasif mengisolasi dan mengukur aktifitas listrik
otak pada orang-orang yang sedang bergerak.
Teknologi
ini merupakan komponen kunci sejenis antarmuka komputer otak yang akan memungkinkan eksoskeleton
robotik yang dikontrol oleh pikiran pasien untuk menggerakkan anggota badan
pasien tersebut, kata Daniel Ferris yang merupakan profesor di School of
Kinesiology Universitas Michigan dan penulis makalah yang menjabarkan
penelitian tersebut.
"Tentu
saja hal tersebut tidak akan langsung terjadi tapi satu langkah menuju situasi
di mana hal itu mungkin dilakukan ialah kemampuan untuk merekam gelombang otak
ketika seseorang sedang bergerak," kata Joe Gwin yang merupakan penulis
pertama makalah tersebut dan seorang lulusan peneliti mahasiswa tingkat
doktoral di School of Kinesiology dan Bagian Mekanika Rekayasa. Demikian
seperti yang dikutip dari Physorg, Selasa (02/11/10).
Dengan
teknologi ini, para ilmuwan dapat menunjukkan bagian-bagian otak yang diaktifkan dan tepatnya kapan
bagian-bagian tersebut diaktifkan ketika para subyek bergerak dalam lingkungan
alami. Sebagai contoh, ketika kita berjalan, sinyal-sinyal yang berasal dari
bagian-bagian tertentu di otak yang berfungsi sebagai pesan akan dikirimkan
dari otak menuju otot-otot. Jika para ilmuwan mengetahui di mana impuls otak
terjadi, mereka bisa menggunakan informasi letak tersebut untuk mengembangkan
berbagai aplikasi. Sebelumnya para ilmuwan hanya bisa mengukur aktifitas
listrik otak pada pasien-pasien yang tidak bergerak.
Ferris
mengibaratkan pengisolasian aktifitas listrik otak ini seperti menempatkan
sebuah mikrofon di tengah-tengah sebuah simfoni untuk membedakan hanya
instrumen-instrumen tertentu di wilayah-wilayah tertentu, misalnya obo di kursi
pertama, atau biola. Selayaknya dalam sebuah orkestra, ada banyak sumber suara
dalam otak yang menghasilkan aktifitas listrik berlebihan, atau derau. Bahkan
elektroda itu sendiri menghasilkan derau atau noise ketika bergerak dalam
kaitan dengan sumbernya.
Para
peneliti mengidentifikasi aktifitas otak yang akan diukur dengan cara
melekatkan banyak sensor ke subyek yang sedang berjalan atau berlari pada alat
treadmill. Kemudian mereka menggunakan pencitraan resonansi magnetik pada
bagian kepala untuk mengetahui dari bagian otak mana aktifitas listrik tersebut
berasal. Dengan cara ini, para ilmuwan bisa melokalisasi sumber-sumber
aktifitas otak yang ingin diketahui dan mengabaikan aktifitas lain jika tidak
berasal dari otak.
Ferris
yang juga memiliki posisi di rekayasa biomedis mengatakan ada sekumpulan alasan
para ilmuwan bisa melakukan tipe pengukuran ini sekarang ketika hal tersebut
tak mungkin dilakukan beberapa tahun lalu. Para kolega di Swartz Center for
Computational Neuroscience menemukan alat komputasional untuk melakukan
pengukuran secara non invasif pada orang-orang, dan tanpa alat tersebut
pengukurannya menjadi sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan. Kedua
kelompok peneliti kemudian berusaha ke depan dan mencoba pengukuran tersebut
pada subyek-subyek yang sedang berjalan atau berlari. Lagi pula, elektroda
sudah lebih sensitif dan memiliki sinyal yang lebih baik terhadap rasio derau,
katanya.
Pihak
militer juga tertarik dengan jenis teknologi ini yang bisa digunakan untuk
mengoptimalkan performa tentara dengan cara memonitor aktifitas otak para
tentara di lapangan untuk mengetahui kapan para tentara sedang dalam performa
puncak. Teknologi tersebut bisa juga membantu pihak militer memahami bagaimana
informasi bisa dengan cara terbaik diberikan dan ditangani oleh para tentara.
Malahan,
industri atau organisasi manapun yang tertarik untuk memahami bagaimana otak
dan tubuh berinteraksi, bisa mengambil manfaat dengan mengetahui bagaimana otak
berfungsi selama melakukan aktifitas yang ditentukan.
"Kami
bisa membayangkan otak para pasien dengan jenis gangguan neurologis berbeda,
dan kami mungkin bisa menargetkan rehabilitasi kepada kelompok pasien yang
menunjukkan gejala-gejala yang sama," tutur Gwin. "Jika kita bisa
membayangkan otak tersebut saat menjalani beberapa rehabilitasi ini, kami bisa
mendesain perawatan-perawatan yang lebih baik."
Studi ini dipublikasikan di jurnal Frontiers.
http://www.frontiersin.org/human_neuroscience/10.3389/fnhum.2010.00202/abstract
http://www.frontiersin.org/human_neuroscience/10.3389/fnhum.2010.00202/abstract
Asteroid Membawa Air Ke Bumi?
Air yang
membeku pada asteroid mungkin merupakan hal yang lebih wajar dari yang pernah
dianggap sebelumnya, menurut penelitian baru yang akan membantu mendukung
gagasan bahwa asteroid membawa kunci utama kehidupan ke Bumi.
Es
air dan molekul-molekul organik yang membantu pembentukan dasar kehidupan telah
ditemukan pada asteroid kedua yang disebut Cybele 65 oleh para astronom.
Penemuan
tersebut dilaporkan dalam sebuah pertemuan para ilmuwan planet di Pasadena, di
mana para ilmuwan mengatakan bahwa keberadaan es tersebut ikut mendukung
teori-teori yang mengatakan bahwa kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa
setelah dibawa ke sini oleh asteroid-asteroid.
Para
peneliti mendapatkan penemuan yang sama pada bulan April tahun ini ketika
mereka menemukan bukti pertama es pada asteroid bernama Themis 24. Kedua
asteroid ini dan penemuan terakhir ditemukan pada sabuk asteroid yang berada di
antara Mars dan Jupiter.
"Penemuan
ini mengindikasikan bahwa bagian tata surya kita memiliki kandungan es air
lebih banyak dari yang diperkirakan," kata Profesor Humberto Campins yang
merupakan seorang astronom dari Universitas Florida Tengah yang memimpin tim
peneliti tersebut seperti yang dilansir oleh Telegraph.
"Hal
ini mendukung teori bahwa asteroid-asteroid mungkin menghantam Bumi sekaligus
membawa persediaan air serta blok-blok pembangun kehidupan untuk terbentuk dan
berevolusi di planet kita." Profesor Campins mempresentasikan penemuannya
pada pertemuan tahunan Divisi Sains Planet Perkumpulan Astronomi Amerika di
Pasadena, California.
Asteroid
Cybele 65 yang berdiameter 289 km agak lebih besar dari asteroid Themis 24 yang
berdiameter 199 km.
Penurunan Perisai Hutan Bakau
Terhadap Pemanasan Global
Seperti
yang diberitakan oleh berbagai media online, ternyata hutan bakau, yang
jumlahnya telah menurun hingga setengah selama 50 tahun terakhir, merupakan
sekat penting terhadap perubahan iklim, seperti yang ditunjukkan oleh
penelitian baru untuk pertama kalinya.
Pengrusakan
hutan pesisir pantai ini mengakibatkan 10 persen emisi karbon dioksida dari
deforestasi, yang merupakan sumber terbesar CO2 kedua setelah pembakaran bahan
bakar fosil, menurut temuan studi tersebut.
Lebih
sedikit pohon tak hanya berarti bahwa lebih kurang CO2 yang diserap dari udara,
tapi juga pelepasan stok karbon yang telah terakumulasi di sedimen perairan
dangkal selama ribuan tahun. Pohon-pohon bakau dengan akar khasnya yang
menghiasi garis-garis pantai di lebih dari 100 negara, memberikan banyak
manfaat bagi manusia yang hidup di sekitarnya.
Perairan
payau tempat pohon-pohon tersebut tumbuh dengan subur merupakan kebun bibit
bagi banyak spesies ikan dan udang yang esensial bagi industri penangkapan ikan
komersial di seluruh dunia.
"Layanan
ekosistem" lainnya dari hutan bakau dalam sains lingkungan ialah perlindungan
dari badai dan topan. Topan Nargis, yang menewaskan 138.000 orang di Myanmar
pada tahun 2008,
menurut para ahli akan sedikit lebih mematikan apabila setengah hutan bakau
negara tersebut tidak ditebang untuk diambil kayunya atau untuk membuat tambak
udang.
Daniel
Donato dari the US Department of Agriculture's Forest Service di Hilo,
Hawaii dan tim peneliti internasional meneliti kandungan karbon dalam 25 hutan
bakau yang terbentang di sepanjang wilayah Indo-Pasifik.
Pohon-pohon
tersebut menyimpan CO2 atmosfer seperti hutan-hutan tropis di daratan, menurut
temuan mereka. Di bawah permukaan air, bakau bahkan lebih efisien, menimbun
lima kali lebih banyak karbon pada wilayah permukaan yang sama. "hutan
bakau merupakan salah satu hutan paling kaya karbon di daerah tropis,"
demikian yang disampaikan oleh Donato dan para koleganya dalam studi tersebut
yang dipublikasikan di Nature Geoscience.
"Data
kami menunjukkan bahwa pembahasan mengenai peran kunci hutan-hutan basah tropis
dalam perubahan iklim bisa diperluas secara signifikan untuk mengikutsertakan
hutan bakau." Dalam komentar pendukungnya, Steven Bouillon dari Katholieke
Universiteit Leuven di Belgia mengatakan persediaan karbon yang ditemukan
oleh studi tersebut "menyediakan suatu pendorong kuat untuk
mempertimbangkan ekosistem hutan bakau sebagai wilayah prioritas untuk
pelestarian alam."
Mengapa Pikiran Mengembara Buat Kita
Sengsara
Melamun,
merenungkan masa depan dan mengingat masa lalu menghabiskan hampir setengah
waktu terjaga kita, menurut temuan para ilmuwan.
Namun,
mereka meyakini bahwa pikiran yang mengembara terus menerus ini membuat kita
semua sengsara. Para psikolog di Universitas Harvard menemukan bahwa kita
paling bahagia ketika kita "menjalani waktu sekarang" dan tidak memikirkan
posisi kita di dunia.
Mereka
mengklaim bahwa pikiran kita mengembara 46,9 persen dari waktu kita dan saat
itulah yang membuat kita paling tidak bahagia. Demikian seperti yang dikutip
dari Telegraph, kamis (11/10/10).
Kehidupan
kita paling menyenangkan dan bahagia ketika kita sepenuhnya terfokus pada
pekerjaan yang ada bahkan lebih dari ketika kita melamun tentang hal-hal
menyenangkan.
Hal
ini sangat mungkin terjadi ketika kita melakukan hubungan suami istri bagi yang
sudah menikah, berolahraga atau dalam percakapan mendalam dengan teman-teman,
seperti yang ditemukan oleh para ilmuwan tersebut.
Mendengarkan
musik dan bermain juga membantu kita keluar dari pikiran kita. Di lain pihak,
pikiran paling banyak mengembara ketika kita beristirahat, bekerja atau menggunakan
komputer di rumah kita. Aktifitas seperti membaca, melakukan pekerjaan di rumah
dan menonton televisi nampaknya hampir netral pengaruhnya pada pikiran kita. Penemuan
tersebut seakan menunjukkan mengapa orang-orang menikmati olahraga ekstrim,
bergabung dengan klub-klub dan berbincang-bincang di pub.
Profesor
Daniel Gilbert dan Matthew Killingsworth sang rekan peneliti mengatakan bahwa
kemampuan unik para manusia untuk melihat kembali masa lalu mereka dan
memikirkan masa depan mereka merupakan satu anugerah gabungan.
"Pikiran
manusia merupakan pikiran yang mengembara, dan pikiran yang mengembara
merupakan pikiran yang tidak bahagia," menurut kesimpulan penelitian para
peneliti tersebut.
"Kemampuan
untuk memikirkan apa yang tak sedang terjadi merupakan satu pencapaian kognitif
yang datang dengan kerugian emosional." Penelitian tersebut yang menggunakan
satu teknik yang disebut "pengambilan sampel pengalaman" nampaknya
bekerja di atas keyakinan Sokrates bahwa "kehidupan yang tak teruji tak
layak dijalani". Pak Killingsworth menciptakan satu aplikasi iPhone yang
secara acak menanyakan 2.250 relawan dari seluruh dunia pada jeda waktu berbeda
dalam sehari tentang tingkat kebahagiaan mereka, apa yang mereka lakukan dan
apa yang mereka pikirkan. Setiap waktu para partisipan yang berumur antara 18
dan 88 tahun diminta untuk memilih salah satu di antara 22 aktifitas umum dan
merekam seberapa bahagianya mereka ketika melakukan hal tersebut dan juga
apakah mereka memikirkan tentang aktifitas yang sedang dijalani atau sesuatu
yang lain.
Para
peneliti di Universitas Harvard menemukan bahwa pikiran orang-orang mengembara
rata-rata 46,9 persen dari waktunya yaitu ketika mereka memikirkan hal-hal yang
tidak terjadi di sekitar mereka. Dalam survey, para partisipan mengatakan
mereka teralihkan tidak kurang dari 30 persen waktu selama setiap aktifitas,
kecuali saat melakukan hubungan suami istri, ketika mereka lebih fokus dari
biasanya. Pak Killingsworth mengatakan "pikiran yang mengembara nampaknya
ada di semua aktifitas".
"Manusia
itu unik dengan kemampuannya untuk fokus pada kejadian yang tidak terjadi di
sekitarnya, belajar dari masa lalu, mengantisipasi serta merencanakan masa
depan dan bahkan membayangkan hal-hal yang mungkin tidak terjadi sama
sekali," tuturnya.
"Namun
ketika pikiran kita mengembara kita tidak melakukannya dengan cara yang
menguntungkan kebahagiaan kita. Kita melakukannya dengan cara yang bersifat
merusak. Hal ini benar bahkan ketika kita berada dalam aktifitas-aktifitas
positif dan bahkan ketika topik dalam pikiran kita itu menyenangkan." Dia
mengatakan, seperti banyak agama dan filsafat, kesaksiannya mengimplikasikan
bahwa "menjalani waktu sekaranglah" yang memberikan kita sebagian
besar kebahagiaan. Idenya ialah melawan pikiran yang mengembara dan untuk
"berada di sini sekarang". Lebih dari 5.000 orang sekarang
menggunakan aplikasi web yang dikembangkan untuk studi itu dan relawan dari
seluruh dunia didorong untuk mendaftarkan diri untuk memperluas penelitian
tersebut.
Aplikasi tersebut bisa diakses lewat
Twitter, email atau hp dan bisa didownload secara gratis di
http://trackyourhappiness.org.
Laptop dan Ketidaksuburan: Cara
Duduk Berpengaruh
Mendekatkan kedua kaki menghasilkan panas skrotum
yang tak diinginkan ketimbang panas laptop itu sendiri.
Jika
para pria bisa mencari cara untuk mengoperasikan komputer laptop dengan kaki
agak terbuka, mereka mungkin bisa membatasi resiko ketidaksuburan, menurut
temuan penelitian baru.
Memposisikan
kaki tetap renggang ketika menggunakan laptop tidak akan menghasilkan panas
berlebihan pada bagian skrotum ketimbang mendekatkan kedua kaki, para ilmuwan
melaporkan temuan tersebut lewat internet di Fertility and Sterility
pada tanggal 8 November 2010. Menempatkan pelindung di bawah laptop nampaknya
tidak membantu mengatasi panas tersebut.
Skrotum yang panas bukan bahan tertawaan. Testis pada umumnya 2 atau 4 derajat Celsius lebih dingin dari temperatur standar tubuh yang merupakan lingkungan unik kondusif terhadap sifat pembelahan cepat sel-sel sperma. Memanaskan bagian tersebut bisa memicu tekanan oksidatif, memperlambat gerakan sperma dan mengurangi kemampuan mereka untuk membuahi sebuah telur selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kata Edmund Sabanegh yang merupakan seorang urolog di Klinik Cleveland di Ohio. Demikian seperti yang dikutip dari ScienceNews, (10/11/10).
Skrotum yang panas bukan bahan tertawaan. Testis pada umumnya 2 atau 4 derajat Celsius lebih dingin dari temperatur standar tubuh yang merupakan lingkungan unik kondusif terhadap sifat pembelahan cepat sel-sel sperma. Memanaskan bagian tersebut bisa memicu tekanan oksidatif, memperlambat gerakan sperma dan mengurangi kemampuan mereka untuk membuahi sebuah telur selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kata Edmund Sabanegh yang merupakan seorang urolog di Klinik Cleveland di Ohio. Demikian seperti yang dikutip dari ScienceNews, (10/11/10).
Dalam
studi baru tersebut, urolog Yefim Sheynkin dari Universitas Stony Brook di New
York dan para koleganya mendaftarkan 29 pria berumur 21 hingga 35 tahun untuk
berpartisipasi dalam tiga tes di mana setiap pria mengoperasikan sebuah
komputer laptop di atas pahanya selama satu jam. Tes pertama memerlukan
pendekatan kedua paha ketika menggunakan laptop tersebut. Tes kedua membutuhkan
posisi yang sama tapi dengan pelindung terpasang di bawah laptop. Tes ketiga
memperkenankan para pria untuk meregangkan kaki mereka pada sudut 70 derajat
ketika mereka menggunakan laptop dengan pelindung untuk menahan laptop yang
cukup lebar untuk menjangkau kedua kaki dan menstabilkan komputer itu.
Setiap
pria menyelesaikan ketiga tes tersebut, tapi hanya melakukan satu tes per hari.
Sebelum setiap eksperimen, sensor-sensor merekam temperatur skrotum tiap-tiap
relawan dan merekam setiap perubahan selama sesi tes.
Penggunaan
laptop pada ketiga tes meningkatkan temperatur skrotum pria secara signifikan
dari waktu sebelum tes, tapi menjaga kaki tetap terbuka membatasi kenaikan ini
sekitar 1,4 derajat Celsius selama waktu tes. Ketika kaki dirapatkan temperatur
naik 2,2 derajat jika menggunakan pelindung dan 2,3 derajat tanpa pelindung.
Lebih
lagi, butuh waktu rata-rata 28 menit bagi temperatur skrotum untuk naik 1
derajat Celsius ketika para pria meregangkan kaki mereka, tapi hanya 14 menit
untuk meningkatkan temperatur seperti itu ketika mereka mendekatkan kaki mereka
dengan pelindung dan 11 menit tanpa pelindung. "Mendekatkan kaki seperti
kebanyakan orang menggunakan laptop memang nampaknya merupakan yang
terburuk," tutur Sabanegh. "Hal ini sangat masuk akal."
Pelindung
laptop yang juga disebut laptop pads atau trays dijual di
internet dan di toko komputer atau alat-alat perkantoran walaupun pada umumnya
tidak begitu protektif, kata Sheynkin. Dia merekomendasikan bahwa para pria
menempatkan laptop di atas meja yang memungkinkan mereka untuk bebas
menggerakkan kaki mereka dan menghindari terjebak pada posisi tunggal untuk
periode yang cukup lama.
Sabanegh
mengatakan bahwa banyak pria sudah memahami resiko peningkatan temperatur
skrotum. Walaupun panas seperti itu tidak selalu menjadi masalah utama bagi
pasangan yang memiliki masalah kesuburan, itu merupakan bagian konseling.
"Aku akan mengatakan kepada mereka, 'Cobalah untuk menjadi sehat di segala
bidang yang bisa anda lakukan.' Hal itu berarti berhentilah menaruh laptop pada
pangkuan anda, berhentilah menggunakan bak mandi panas dan hal lain seperti
itu."
Terbentuknya Benua
Sebuah
cara baru untuk mengkalkulasi umur kerak Bumi telah dikembangkan oleh para
peneliti dari Universitas Bristol dan Universitas St. Andrews.
Kerak
benua merupakan rekaman utama kondisi Bumi selama 4,4 milyar tahun terakhir.
Pembentukannya mengubah komposisi lapisan mantel dan atmosfer, ia mendukung
kehidupan, dan tetap sebagai pencuci karbon dioksida melalui cuaca dan erosi.
Oleh karena itu, kerak benua memiliki peran utama dalam evolusi Bumi, dan
sekalipun begitu pewaktuan turunannya tetap menjadi topik perdebatan hangat.
Secara
luas diyakini bahwa kerak benua muda telah bertumbuh dari mantel bagian atas
yang menipis. Satu cara umum untuk mengetahui kapan kerak baru terbentuk ialah
dengan menentukan komposisi isotop radiogenik dari sampel kerak, dan
membandingkan ciri-ciri isotopnya dengan mantel yang telah menipis. Dengan kata
lain, isotop radiogenik dapat digunakan untuk mengkalkulasi 'model umur'
pembentukan kerak, yang merepresentasikan waktu karena sampel kerak terpisah
dari sumber mantelnya.
Konsep
'model umur' telah secara luas digunakan dalam studi-studi evolusi kerak selama
tiga dekade terakhir.
Namun semakin jelas bahwa menggunakan komposisi isotop dari mantel yang menipis
sebagai sebuah referensi kalkulasi model umur turunan kerak benua bisa membawa kepada
interpretasi yang tidak lengkap.
Dalam
sebuah makalah yang diterbitkan kemarin di jurnal Science, Dr. Bruno
Dhuime dari Sekolah Ilmu Bumi Bristol dan para koleganya menggambarkan sebuah
metodologi baru bagi kalkulasi model umur, berdasarkan komposisi isotop dari
rata-rata kerak benua baru.
Dr.
Dhuime mengatakan: "Usia yang dihitung dengan cara ini secara signifikan
lebih muda dari model umur yang dihitung dari komposisi isotop mantel yang
menipis. Usia baru yang didapatkan lebih konsisten dengan rekaman geologis,
yang membuka perspektif baru dalam studi evolusi kerak berdasarkan isotop
radiogenik." Demikian seperti yang dikutip dari Physorg (13/01/11).
Dapatkah Bakteri Membuat Anda Lebih
Pintar?
Terjangkit
bakteri tertentu di sekitar lingkungan kita dipercaya bisa memberikan
antidepresan dan bisa meningkatkan daya belajar, menurut penelitian yang
dipresentasikan pada pertemuan ke-110 Himpunan Mikrobiologi Amerika di San
Diego.
"Mycobacterium
vaccae adalah sebuah bakteri tanah alami yang cenderung termakan atau
terhirup manusia ketika berada di alam sekitar," kata Dorothy Matthews
dari Perguruan Tinggi Sage di Troy, New York, yang melakukan penelitian bersama
koleganya Susan Jenks.
Penelitian
sebelumnya terhadap Mycobacterium vaccae menunjukkan bahwa bakteri yang
tak tahan panas yang disuntikkan ke tikus-tikus, merangsang pertumbuhan
beberapa neuron di otak yang mengakibatkan peningkatan tingkat serotonin dan
penurunan kegelisahan.
"Karena
serotonin berperan dalam proses belajar, kita mempertanyakan apakah Mycobacterium
vaccae bisa meningkatkan proses belajar pada tikus," kata Matthews
seperti yang dikutip Physorg.
Matthews
dan Jenks memberi makan para tikus dengan bakteri hidup dan menilai kemampuan
mereka melewati jaringan jalanan yang ruwet atau 'maze' dibandingkan
dengan tikus-tikus yang tidak diberi makan bakteri tersebut.
"Kami
menemukan bahwa para tikus yang diberi makan Myocobacterium vaccae hidup
melewati maze dua kali lebih cepat dan menunjukkan lebih sedikit
kegelisahan dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak diberi makan bakteri
itu," kata Matthews.
Pada
percobaan kedua, bakteri dikeluarkan dari menu makanan tikus-tikus
eksperimental dan mereka dites kembali. Walaupun para tikus melewati maze
lebih lambat dari sebelumnya ketika mereka memakan bakteri, secara rata-rata
mereka masih lebih cepat dari para tikus yang tidak diberi makan sama sekali.
Tes
akhir diberikan kepada tikus-tikus itu setelah istirahat selama tiga minggu.
Walaupun para tikus eksperimental tetap melewati maze lebih cepat dari
tikus-tikus lain, hasilnya tidak lagi signifikan, menunjukkan bahwa efeknya
hanya sementara.
"Penelitian
ini menunjukkan bahwa Mycobacterium vaccae bisa berperan dalam
kegelisahan dan proses belajar pada mamalia," kata Matthews. "Menarik
untuk berspekulasi bahwa membuat lingkungan belajar di sekolah-sekolah yang
mengikutsertakan waktu di luar ruangan di mana Mycobacterium vaccae ada
bisa menurunkan kegelisahan dan meningkatkan kemampuan mempelajari hal
baru."
Artikel yang dipublikasikan sangat menarik sehingga mendapatkan pengetahuan baru. Tampilan blognya juga bagus dan diberi musik juga. Terimakasih
BalasHapusmenurut saya, artikel ini sudah sangat lengkap dan menarik :D terimaksih karena artikel ini sudah banyak membantu saya medapatkan informasi :D
BalasHapusartikel-artikel yang disajika dalam blog ini saya rasa cukup bagus.
BalasHapusbanyak memberi saya informasi-informasi baru yg belum pernah saya tau sebelumnya. bagus !
Arikel yang bermanfaat..
BalasHapusmenambah wawasan saya :) makasih infonyaa :)
menurut saya artikel ini sangat menarik. kita semua jadi dapat tambahan ilmu :D semoga bermanfaat
BalasHapusartikelnya menarik, dapat memberi info" baru :) lanjutkan!! ditunggu postingan selanjutnya :)
BalasHapusmenurut saya artikel yang dibagikan sangat menarik dan dapat bermanfaat bagi para pembaca
BalasHapusartikelnya sangt membantu saya untuk menyelesaikan tugas-tugas
BalasHapusArtikelnya sudah bagus . Menambah wawasan bagi pembaca. Blognya lucu :)
BalasHapusTerimakasih info berbagai artikelnya,, informasinya sangat membantu :)
BalasHapusisi dari artikel-artikelnya sangat menarik dan membantu menambah wawasan pengetahuan kita.
BalasHapusarikelnya menarik,, sangat membantu mendapatkan informasi baru :)
BalasHapuswow bagus artikelnya , semakin menambah wawasan keilmuan saya , good job !
BalasHapusbagus banget artikelnya yul, lanjutkaan
BalasHapusmenurut saya artikel ini sangat menarik
BalasHapusartikelnya bagus nih, nambah pengetahuan :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikelnya unik sekali ..
BalasHapusartikel sangat mnearik dan mengesankan keren :)
BalasHapuscukup memberikan informasi yang jelas, terimakasih :)
BalasHapusartikelnya cukup menarik :)
BalasHapusbanyak kumpulan artikel yang meanariki disini
BalasHapusthank's gan
artikel yang menarik dan simple, banyak inspirasi dan pengetahuan baru didalamnya.. goodddd..
BalasHapusmenarik...
BalasHapusartikelnya enak dibaca..
ditunggu postingan selanjutnya...
artikelnya bagus...
BalasHapusmenarik dan berisi informasi yang bermanfaat
wah banyak info bermanfaat dari sini. makasih yaaah
BalasHapusBlog ini sangat recomended...tampilannya keren bro
BalasHapussangat bagus artikelnya . semoga bermanfaat untuk kita semua
Siip mantap
coment back please...!
artikelnya bagus dan sangat bermanfaat terimakasih :)
BalasHapusArtikelnya keren bingiitt yaa,,,, aku suka artikelnya inii,, dapat menambah wawasann pengetahuann,,, thankss infonya :)
BalasHapusArtikelnya keren binggo,, semoga bermanfaat.. :)
BalasHapusTerimakasih teman-teman atas komentarnya :)
BalasHapus